Pada saat
ini kita berada pada era globalisasi yang ditandai dengan terbukanya arus
informasi, barang, jasa, dan tenaga kerja baik antar negara maupun antar
bangsa. Dampak langsung era globalisasi antara lain semakin meningkatnya
intensitas hubungan antar bangsa, meningkatnya ketergantungan antar negara
serta meningkatnya skala persaingan global yang tidak lagi mengenal batas-batas
suatu negara. Perubahan lingkungan strategis yang begitu cepat sebagai dampak
langsung globalisasi disamping sangat berpengaruh terhadap semua aspek
kehidupan manusia seluruh dunia, juga berpengaruh secara signifikan terhadap
eksistensi setiap organisasi baik organisasi bisnis, organisasi publik maupun
organisasi social
Persaingan global tidak lain merupakan suatu
keniscayaan yang tidak dapat dihindari lagi oleh setiap organisasi jenis
apapun. Persaingan yang begitu ketat dan keras menciptakan sebuah kondisi
dimana hanya organisasi yang memiliki keunggulan kompetitif yang dapat
mempertahankan eksistensinya dan memenangkan berbagai persaingan lokal,
regional maupun global. Oleh karena itu untuk memenangkan persaingan yang
dimaksud, setiap organisasi dituntut untuk mampu terus beradaptasi terhadap
setiap perubahan lingkungan strategis
yang sangat cepat serta dituntut untuk mampu menciptakan inovasi-inovasi atau
temuan-temuan secara terus-menerus di
bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan rekayasa sosial sehingga memiliki
keunggulan yang memiliki standard competency yang diakui secara internasional,
baik bilateral ataupun multilateral karena hal ini mengandung prinsip mutual
recognition.
Salah satu prasyarat dasar untuk dapat menciptakan
keunggulan kompetitif adalah ketersediaan sumber daya manusia yang andal dan
kompeten sesuai dengan karakteristik organisasi itu sendiri, yaitu visi, misi
dan tujuan strategis organisasi merupakan core competence untuk dapat membangun
sikap dan perilaku organisasi yang mampu menghadapi berbagai gejala
perkembangan dunia dimasa yang akan datang. Dengan demikian dalam memasuki
kondisi persaingan yang semakin tajam dan ruang gerak yang kian menyempit
memiliki implikasi need of achievement (kebutuhan akan prestasi) yang mampu
mendorong kinerja superior dan berkontribusi secara optimal dalam iklim
kompetensi yang sehat guna mempertahankan eksistensi dan organisasi yang unggul
dalam menghadapi berbagai persaingan. Globalisasi memang cenderung indentik
dengan kompetisi, tapi pada saat bersamaan mulai timbul kesadaran bahwa situasi
kompetisi tersebut mendorong perlunya strategi kerjasama,oleh karenanya
dibutuhkan manajemen dan sumber daya manusia yang berwawasan lintas dan negara
atau bersifat global, yang berpeluang untuk mendorong pengelolaan kegiatan
produktif dan cakap membangun jaringan pemasaran yang lebih luas serta
melembaga diantara pihak-pihak yang terkait.
B. Perencanaan Sumberdaya manusia
Perencanaan sumber
daya manusia adalah proses menilai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
manusia kemudian menigtegrasikan antara keduanya. Perencanaan dilakuakan untuk
menentukan keputusan seperti apa yang akan dilakukan jika ketersediaan sumber
daya manusia naik dan apabila turun serta bagaimana integrasinya untuk memenuhi
kebutuhan organisasi. Peran perencanaan sumber daya manusia dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Mendukung
fungsi organisasi, ada dua strategi yaitu :
a.
Starategi diversifikasi untuk
implementasi jangka panjang
b.
Strategi Low Cost, strategi ini
digunakan untuk sumber daya manusia yang menyukai rutinitas
2. Pendukung
sub – sub fungsi organisasi
Proses
perencanaan sumberdaya manusia
Perencanaan sumber daya manusia akan
menentukan keputusan – keputusan program sumber daya manusia, terutama
keputusan tentang ada tidaknya rekrutmen dan seleksi.
A. Peramalan
Proses ini dilakukan untuk memprediksi
suplai dan kebutuhan berbagai kualifikasi sumber daya manusia.
Peramalan kebutuhan
Peramalan kebutuhan secara kuantitatif
dapat diramalkan dengan menggunakan model korelasi.penggunaan krelasi
didasarkan pada asumsi bahwa kebutuhan sumber daya manusiatidak terlepas dari
aktifitas yang lainnya dalam suatu organisasi. Pendekatan ini sering kali
kurang tepat karena akan dipengaruhi berbagaai macam faktor seperti perubahan
lingkungan.
Peramalan penawaran sumber daya
manusia
Dilakukan berdasarkan pengalaman masa
lalu maupun kberdasarkan pertimbangan. Salah satu prosedur statistik yang dapat
digunakan untuk meramal adalah matriks transisional. Peramalan statistik ini
perlu dilengkapi dengan teknik delphi. Tepknik ini akan sama dengan teknik
kelompok nominal, namun para peramal tidak bertatap muka satu dengan yang
lainnya.
3.
Peramalan kekurangan atau kelebihan
sumber daya manusia
perbedaan
antar kebutuhan karyawan keseluruhan dan persediaan sekarang menunujukkan
kebutuhan bersih yang harus dipenuhi melalui penarikan tenaga kerja. Persediaan
akan tenaga kerja yang memenuhi standar pelaksanaan kerja memungkinkan
perusahaan menyelarasskan jumlah sumber daya manusia keseluruhan yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Kebutuhan bersih sumber daya manusia menyangkut
pengalaman, umur, jenis kelamin, perkiraan jumlah pensiun, terminasi dan
transfer tenaga kerja yang diinginkan.
B.
Penetapan tujuan
penetapan
tujuan diperlukan untuk memfokuskan perhatian dan atau sebagtai dasar penilaian
atas usaha yang dilakukan dalam menghadapi kelebihan atau kekurangan sumber
daya manusia. Tujuan harus memuat antara lain apa yang kan dilakukan terhadap
sumber daya manusia ( program ), dan periode waktu tujuan tersebut terealisasi
C.
Perencanaan strategis
langkah
ini menentukan cara–cara yang akan digunakan untuk menghadapi kelebihan dan
kekurangan tenaga kerja. Cara yang diambil akan dapat mempengaruhi kenirja
perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah akibat strategi yang diambil terhadap sumberdaya manusia.
D.
Implementasi Program
setelah
perencanaan strategis dilakukan maka tahap berikutnya ialah implementsai
program. Tahap ini perlu ada kejelasan tentang siapa yang bertanggung jawab
atas pelaksanan program dan wewenang apa yang dimilikinya. Jika program
ternyata tidak efektif maka harus segera diambil tindakan–tindakan tertentu
untuk mengefekltifkan tujuan yang telah ditetapkan.
E.
Evaluasi program
tujaun
utama tahap ini adalah meyaklinkan bahwa progaram telah terencana dengan baik.
Disamping itu tahap ini bermanfaat untuk mengetahui hal – hal yang mungkin
bverjalan tidak sebagaimana mestinya. Sebenarnya proses evaluasi dapat
dilakukan ketika progaram berjalan maupun setelah selesai dijalankan.
Hasil
perencanaan sumber daya manusia menjadi sumber informasi bagi organisasi untuk
merencanakan program rekruitmen karyawan baru sesuai kebutuhan organisasi .
Departemen sumber daya manusia memiliki tanggung jawab penuh terhadap program
yang diselengggarakan untuk mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan
Seleksi
Pada
umumnya formasi yang lowong disebabkan adanya Pegawai Negeri Sipil yang
berhenti, pensiun, meninggal dunia atau adanya perluasan organisasi, yang
kemudian ditetapkan dalam keputusan Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara Karena tujuan pengadaan Pegawai Negeri Sipil
untuk mengisi formasi yang lowong, maka penyeleksian Pegawai Negeri Sipil harus
berdasarkan kebutuhan, baik dalam arti jumlah maupun kompetensi jabatan yang
diperlukan. Setiap Warga Negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk
melamar menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil setelah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan. Syarat-syarat tersebut tidak boleh didasarkan atas jenis kelamin,
suku, agama, ras, golongan, atau Daerah
Seleksi
pelamar dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pemeriksaan administratif dan ujian
seleksi Dalam pemeriksaan administratif, surat lamaran yang diterima diperiksa
dan diteliti apakah sesuai dengan persyaratan yang diperlukan. Pemeriksaan
surat lamaran secara fungsional oleh pejabat yang diserahi tugas urusan
kepegawaian. Surat lamaran yang tidak memenuhi syarat administratif
dikembalikan dan disebutkan alasan pengembaliannya. Surat lamaran yang memenuhi
Ujian seleksi. Ujian penyaringan dilaksanakan dengan test kompetensi serta test
kepribadian (psikotest). Dalam usaha menjamin obyektivitas penyelenggaraan
ujian penyaringan penerimaan pegawai, maka ujian dilaksanakan secara tertulis.
Ujian seleksi dilaksanakan dengan test kompetensi serta test kepribadian
(psikotest). Dalam usaha menjamin obyektivitas penyelenggaraan ujian seleksi
penerimaan pegawai, maka ujian dilaksanakan secara tertulis. Materi test
kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan persyaratan jabatan, meliputi
pengetahuan umum, Bahasa Indonesia, kebijaksanaan pemerintah, pengetahuan
teknis, dan pengetahuan lainnya. Materi ujian disusun sedemikian rupa sehingga
pelamar yang akan diterima benar-benar mempunyai kecakapan, keahlian, dan/atau
keterampilan yang diperlukan. Apabila dipandang perlu dapat diadakan ujian
lisan berupa wawancara. Ujian lisan merupakan pelengkap dari ujian tertulis
atau sebagai salah satu usaha untuk lebih mengetahui kecakapan pelamar syarat
administratif disusun dan ditata secara tertib untuk memudahkan pemanggilan.
Ujian keterampilan diadakan bagi pelamar untuk mengisi lowongan tertentu,
misalnya untuk pelamar yang akan diangkat menjadi operator komputer atau
pengemudi kendaraan bermotor. Ujian kepribadian (psikotest) diadakan untuk
mengisi jabatan tertentu untuk mengetahui kepribadian, minat, dan bakat
pelamar.
Penyelenggaraan psikotest disesuaikan dengan kemampuan instansi masing-masing.
Penyelenggaraan psikotest disesuaikan dengan kemampuan instansi masing-masing.
Pelatihan
Secara
umum, organisasi yang sehat adalah organisasi yang dapat melakukan tugas dan
fungsinya secara benar. Kepincangan dalam salah satu sub sistem akan
mengakibatkan terganggunya kelancaran organisasi itu sendiri. Jenis kepincangan
atau penyakit itulah yang menentukan perlu tidaknya pendidikan dan pelatihan
(diklat). Diklat tidak ubahnya dengan pendidikan umum lainnya, dimana
hasilnya ada kemungkinan yang tidak dapat dirasakan dan dilihat
dengan segera. Diklat adalah upaya manusia untuk memahami kebutuhan dan
kepentingan anggota dalam menjawab perubahan – perubahan yang terjadi dalam
suatu organisasi.
Untuk
melaksanakan suatu kegiatan diklat diperlukan pengetahuan dan ketrampilan
kediklatan. Pelaksanaan suatu
diklat harus benar – benar diperhitungkan dari segala segi, khususnya dari segi
pembiayaannya. Melaksanakan suatu diklat berarti menanam (investasi) modal yang
cukup besar yang harus membuahkan hasil yang sebanding dengan modal yang
ditanamkan tersebut, sehingga organisasi mendapat keuntungan berupa
tenaga – tenaga yang terampil dan berkemampuan dalam melaksanakan tugas –
tugasnya . Secara umum
yang dimaksud dengan diklat struktural adalah diklat yang berkaitan
dengan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan menurut persyaratan –
persyaratan jabatan struktural tertentu. Atau diklat yang terdiri dari
beberapa tingkat yang disesuaikan dengan kualifikasi yang diperlukan untuk
memelihara kontinuitas pembinaan aparatur pemerintah. Diselenggarakan bagi
pegawai negeri untuk meningkatkan kemampuan jabatan yang sama dan atau
perpindahan jabatan yang setingkat serta persiapan bagi mereka yang akan di
promosikan ke pangkat atau jabatan yang setingkat lebih tinggi. Diklat
struktural bertujuan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
kepribadian guna memenuhi persyaratan jabatan struktural dan pekerjaannya.
Untuk
melaksanakan suatu kegiatan diklat diperlukan pengetahuan dan ketrampilan
kediklatan. Pelaksanaan suatu
diklat harus benar – benar diperhitungkan dari segala segi, khususnya dari segi
pembiayaannya. Melaksanakan suatu diklat berarti menanam (investasi) modal yang
cukup besar yang harus membuahkan hasil yang sebanding dengan modal yang
ditanamkan tersebut, sehingga organisasi mendapat keuntungan berupa
tenaga – tenaga yang terampil dan berkemampuan dalam melaksanakan tugas –
tugasnya . Secara umum
yang dimaksud dengan diklat struktural adalah diklat yang berkaitan
dengan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan menurut persyaratan –
persyaratan jabatan struktural tertentu. Atau diklat yang terdiri dari
beberapa tingkat yang disesuaikan dengan kualifikasi yang diperlukan untuk
memelihara kontinuitas pembinaan aparatur pemerintah. Diselenggarakan bagi
pegawai negeri untuk meningkatkan kemampuan jabatan yang sama dan atau
perpindahan jabatan yang setingkat serta persiapan bagi mereka yang akan di
promosikan ke pangkat atau jabatan yang setingkat lebih tinggi. Diklat
struktural bertujuan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
kepribadian guna memenuhi persyaratan jabatan struktural dan pekerjaannya.
Adapun diklat tehnis adalah diklat yang langsung berkaitan dengan
pekerjaan atau tugas – tugas yang menuntut ketrampilan, pendidikan dan
pelatihan yang sangat bermanfaat sekali. Hasilnya bisa segera dapat
dilihat, dirasakan, baik oleh si pegawai itu sendiri maupun oleh organisasinya.
Diklat seperti ini misalnya pelatihan komputer, keuangan, perpustakaan
dan lain - lain. Sedangkan diklat fungsional adalah diklat yang menyangkut
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan guna memenuhi persyaratan-persyaratan
jabatan fungsional tertentu yang menyangkut peningkatan pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan guna memenuhi persyaratan jabatan fungsional
Kelemahan
dari perencanaan manajemen sumberdaya manusia di linkunagn PNS.
Perencanan
MSDM pegawai negeri di indonesia masih dirasakan belum jelas. Hal-hal yang
tercantum dalam perencanaan MSDM seperti penataan organisasi, peramalan
kedepan, serta penetapan tujuan hanya bersifat formalitas, tanpa ada
implementasi yang lebih lanjut. Banyak pemda melakukan study banding ke daerah
lain yang lebih baik, yang tujuannya untuk mengikuti keberhasilan dari daerah
tersebut. Akan tetapi hal tersebut tidak dilaksanakanya, lemudian disetiap
perencanaan SDM di swasta pasti memiliki visi, misi dan tujuan yang terarah. Di
organisasi pemerinah terlihat tidak ada visi dan misi yang jelas. Padahal visi
dan misi akan menentukan arah organisasi tersebut. Selanjutnya adalah
kelemahan-kelamahan yang lain dari perencanaan SDM yaitu: Kemudian perencanaannya
msdm hanya bersifat pemenuhan kegiatan tidak dilaksanakan secara konsekuen,
kurangnya evaluasi progam kegiatan.
Setelah melihat
kekurangannya tentu kita harus mengetahui solusi yang harus dilakukan. solusi
yang harus dilakukan adalah: menjalankan perencanaan SDM yang konsekuen sesuai
dengan visi dan misi organsasi.
Kelemahan
dari seleksi pegawai negeri sipil di Indonesia.
. Selama ini perekrutan pegawai negeri sipil yang ada,
sebagian besar dilakukan dengan cara ujian massal yan dilakukan secara serentak
di seluruh Indonesia.
Dan terkadang hal ini dilakukan seperti program “padat karya” yang bertujuan
mengurangi jumlah pengangguran yang terus bertambah akan tetapi ada juga yang
melalui tenaga honorer. Yaitu mengangkat tenaga honorer yang telah mengabdi
beberapa tahun. Akan tetapi saat ini masih terjadi rekruitmen yang masih
bersifat KKN. Karena kedekatan, suap, serta karena keluarga. Hal ini akan
mengakibatkan kinerja birokrasi tidak baik yang kemudan akan mengkibatkan
budaya birokrasi yang korup dan tidak melayani masyarakat.
Menurut teori yang telah ada seleksi adalah: Berbagai
tahapan proses pemilihan kandidat hasil rekrutmen yang memenuhi kriteria untuk
ditetap-kan sebagai karyawan/pegawai. Rekritmen yang baik memilliki beberapa
persyaratan yaitu Valid, reliable,
legalitas serta kegunaan. Seleksi yang efekif memilki beberapa kriteria yaitu: Selaras dengan tujuan, strategi, kultur,
dan falsafah manajemen
Integratif dengan fungsi-fungsi MSDM lain Fleksibel dalam mengikuti tuntutan
perubahan jaman. Didalam masalah seleksi dan perekrutan pegawai
negeri sipil tidak diatur secara spesifik. Kemudian prosesnya terlalu panjang,
karena melalui dua menteri yaitu dalam negeri dan menteri pendayagunaan
aparatur Negara, sehingga hal ini memerlukan waktu yang lama dalam proses
perekrutan pegawai perangkat daerah. Kemudian proses perekrutan tidak sesuai
dengan intregatif fungsi-fungsi msdm. Seperti dalam persyaratan rekritmen,
melalaui test cpns, validitas recriutmen bisa terjaga, karena sesuai dengan
ketentuan yang telah terukur, Akan tetapi didalam kegunaan, proses seleksi
tidak sesuai denag apa yang ada dalam persyaratan rekruitmen, karena test cpns
berbiaya mahal. Kemudian proses rekruitmen secara reliable dapat terjadi bias
karena memerlukan waktu yang lama dalam pengurusanya. Apalagi dalam kenyataanya
sering terjadi proses rekruitmen yang illegal dan bersifat KKN.
Solusi
Pelatihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar