BIROKRASI DAN MANAJEMEN JARINGAN
A. Pendahuluan
Birokrasi yang merupakan organisasi pemerintah selama ini mendapatkan image yang kurang baik, rendahnya kemampuan birokrasi merespon krisis ekonomi memperparah krisis kepercayaan terhadap birokrasi publik.ditambah dengan adanya praktik-praktik KKN, dan orientasi kekuasaan yang amat kuat, sehingga para pejabat birokrasi lebih menempatkan dirinya sebagai penguasa dari pada pelayan masyarakat.berbagai fenomena di atas menunjukkan betapa rapuhnya kepercayaan dan legitimasi pemerintah dan birokrasi di mata publik. Ini semua terjadi karena pemerintah dan birokrasinya telah gagal menempatkan dirinya menjadi institusi yang bisa melindungi dan memperjuangkan kepentingan publik. Praktik-praktik KKN yang terjadi dalam kehidupan birokrasi telah menjadi semakin jauh dari masyarakatnya. Orientasi kekuasaan membuat birokrasinya menjadi semakin tidak responsif dan tidak sensitif terhadap kepentingan masyarakatnya. Dominasi birokrasi dalam kehidupan politik dan ekonomi selama ini ternyata juga menciptakan berbagai distorsi dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang cenderung memperburuk krisis ekonomi dan politik yang terjadi dan politik yang terjadi.
Melihat pelayanan birokrasi yang buruk selama ini perlu adanya reformasi birokrasi. Dan reformasi birokrasi yang utama adalah reformasi manajemen. Di makalah ini akan dibahas tentang malah birokrasi dan manajemen jaringan atau networking. Sebelum mengetahui tentang birokrasi dan manajemen jaringan terlebih dahulu mengetahui pengertian masing-masing.
B. Pengertian
1. Birokrasi
Birokasi identik dengan organisasi publik dan pemerintah, pada petemuan sebelumnya pengertian birokrasi telah dijelaskan. Dan disini hanya sedikit menambahkan atau mengingat kembali apa itu birokrasi. Birokrasi dilihat dari bahasa adalah: berasal dari kata “Bureau” yang berarti meja tulis yang menunjukan tempat para pekerja, dan ditambah dengan kata “cracy” yang berarti mengatur. Menurut Max Webber Dengan melihat ciri-ciri pokok pada struktur birokrasi bahwa birokrasi adalah sistem administrasi yang rutin yang dilakukan dengan keseragaman, diselenggarakan dengan cara-cara tertentu, didasarkan atas aturan yang tertulis, oleh orang-orang yang berkompeten dibidangnya. Dan kemudian menurut Pfitner dan Presthus mendefinisikan birokrasi adalah sebagai suatu sistem kewenangan, kepegawaian, jabatan, dan metode yang dipergunakan oleh pemerintah untuk melaksanakan program-programnya.
Birokrasi disini diartikan sebagai suatu sistem organisasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan, admisnistrasi pemerintah untuk memberi pelayanan kepada publik.
2. Manajemen jaringan
Sebelum masuk kedalam apa itu manajemen jaringan telebih dahulu kita menjelaskan manajemen beserta fungsi-fungsinya. Ada beberapa pengertian tentang manajemen, menurut Mary Parker Follet dalam bukunya Creative Eksperience yaitu manajemen adalah sebagai suatu proses pencapaian hasil melelui orang lain. Kemudian menurut Dr. R. Markarita manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau berpotensi sebagai pencapaian tujuan.
Setelah melihat dari berbagai definisi diatas manajemen adalah sebagai suatu proses/ kegiatan/ usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerja sama orang lain, dimana dapat dimanfaatkan atau digunakan sebagai sumber-sumber atau sarana yang ada. Kemudian di dalam manajemen tidak terlepas adanya fungsi-fungsi manajemen. Menurut Donovan dan Jackson ada beberapa fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, stafing, leading dan controling.
Jaringan disini dimaksudkan adalah kerja sama antar birokrasi atau bisa disebut dengan hubungan antar lembaga. Birokrasi dipandang sebagai organisasi publik yang berhasil yang dapat mencapai tujuannya, jika diletakkan dalam suatu jaringan kerja sama dengan organisasi-organisasi lain, seperti forum bisnis, lembaga riset, organisasi sosial, atau antar-organisasi pemerintah. Misalkan saja dalam masalah pembangunan industri pedesaan, birokrasi jelas membutuhkan kerja sama dengan lembaga-lembaga yang disebut tadi. Kontrol juga terletak pada jaringan kerja sama itu. Dalam kerja sama selalu ada kesepakatan tentang aturan main. Kekuatan dari manajmen jaringan jaringan ini, selain merupakan sinergi, juga dipandang memungkinkan saling pertukaran nilai dan norma dari masing-masing lembaga/organisasi. Pengaruh positif dipandang lebih mungkin daripada terjadinya pengaruh negatif karena sesuatu yang baik kecil peluangnya mendapat tekanan untuk berubah. Dengan kerja sama ini, pengaruh positif yang diperoleh birokrasi, misalnya, tata cara kerja efisien dari dunia bisnis atau prinsip integritas dari lembaga akademis atau prinsip "membagi" dari organisasi masyarakat.
C. Birokrasi dan Manajemen Jaringan
Dewasa ini terdapat kecenderungan baru dimana pemerintah dituntut untuk menekankan network (jaringan) baik vertikal maupun horisontal, network. Yang vertikal menekankan bagaimana hubungan dengan struktur pemerintahan yang lebih tinggi diatur dengan sedemikian rupa sehinnga mendatangkan pada kedua belah pihak, sedangkan yang bersifat horizontal berkenaan dengan hubungan masyarakat, yaitu bagaiman melayani dan bekerja sama dengan masyarakat, LSM, dan pihak-pihak swasta yang ada agar mereka memperoleh kepuasan yang mereka harapkan. Model jaringan ini telah dikembangkan secara lebih intensif oleh S. Goldsmith dan W.D Eggers mengatakan mereka melihat karena adanya hambatan birokrasi saat ini, semakin mempunyai sektor swasta dan non pemerintah, perkembangan teknologi yang pesat dan tuntunan masyarakat yang semakin kompleks, maka pemberian pelayanan publik dan pemecahan masalah publik dapat dilakukan dengan dengan memanfaatkan jaringan yang ada baik secara horisontal maupun secara vertikal. Hal ini tentu akan mendorong fleksibilitas, desentralisasi, dan inovasi melalui pelibatan banyak pihak, sementara pemerintah bisa lebih konsentrasi pada pengembangan misi utamanya.
D. Kesimpulan
Kerinduan masyarakat tentang pelayanan birokrasi yang lebih baik terus diimpikan oleh masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan yang baik perlu adanya reformasi, Indonesia telah mengalami reformasi baik itu reformasi politik ekonomi sosial dan sebagainya, tetapi tidak ada reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi dimulai dengan manajemen birokrasi yaitu dengan menyusun manajemen jaringan atau network yati dengan melakukan sepert yang dilakukan oleh S. Goldsmith dan W.D Eggers bahwa birokrasi pemerintah harus menekankan system jaringan vertical dan horisontal vertical menekankan bagaimana hubungan dengan struktur pemerintahan yang lebih tinggi diatur dengan sedemikian rupa sehinnga mendatangkan pada kedua belah pihak, sedangkan yang bersifat horizontal berkenaan dengan hubungan masyarakat, yaitu bagaiman melayani dan bekerja sama dengan masyarakat, LSM, dan pihak pihak swasta yang ada agar mereka memperoleh kepuasan yang mereka harapkan dan impikan.
Daftar Pustaka
Keban, T., Jeremias. 2008. Enam Dimensi Srategis Administrasi Publik Konsep Teori dan Isu. Yogyakarta Gava media
Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta Gadjah Mada University Press
Simbolon, Masry, Maringan. 2004 Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen. Jakarta. Ghalia Indonesia
Siswanto, H.,B. 2005. Pengantar Manajemen. Bandung. Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar